Bukan untuk yang pertama kalinya
Kau selipkan mawar putih tadi malam disela-sela mimpiku. Aku menangkap harumnya disela-sela lelapku. Kau ucapkan pula dalam desahmu tadi malam I Love You Honey. Aku menangkapnya dalam hatiku.
Bukan untuk yang pertama kalinya
Ku peluk hangatmu dalam memori bawah sadarku. Dan membawamu dalam imaji mimpiku. Dan kau pun menari riang diantara peluhmu bersama jiwa yang melayari seluruh kebahagiaan ini. Sesekali kau berhenti dan memegang tanganku untuk menikmati sajak yang mengalun itu bersamamu.
Bukan untuk yang pertama kalinya
Kau merobek seluruh hatiku dengan tulus cintamu dan selalu hidupkan sang surya dihatiku. Pagi ini pun setelah lima kali jam berdentang dan embun hadir di ujung pagi. Kau tinggalkan padaku kecupan selamat pagi. Dan masih ku rasa hangatnya sentuhanmu sampai kini.
Memang bukan untuk pertama kali, tapi selalu pertama kali untukku
SaYa HaNYaLaH SeoRaNG BiDaDaRi YaNG iNGiN MeMBeRi NaPaS PaDa SeTiaP KeHiDuPaN...BuKaN HaNYa SeKeDaR MiSTeRi...TaPi KePaKaN SaYaPKu BeNaR aKaN MeMBaWaMu TeRBaNG LeBiH TiNGGi...
-CeRiTaKu TeNTaNG-
-JuST Me-
- HaPSaRi WiRaSTuTi SuSeTiaNiNGTYaS
- SaYa HaNYaLaH SeoRaNG BiDaDaRi YaNG iNGiN MeMBeRi NaPaS PaDa SeTiaP KeHiDuPaN...BuKaN HaNYa SeKeDaR MiSTeRi...TaPi KePaKaN SaYaPKu BeNaR aKaN MeMBaWaMu TeRBaNG LeBiH TiNGGi...
NaPaS BiDaDaRi LoVeR
16.58
Label: SHoRT SToRy
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Untuk Pertama Kali
Bukan untuk yang pertama kalinya
Kau selipkan mawar putih tadi malam disela-sela mimpiku. Aku menangkap harumnya disela-sela lelapku. Kau ucapkan pula dalam desahmu tadi malam I Love You Honey. Aku menangkapnya dalam hatiku.
Bukan untuk yang pertama kalinya
Ku peluk hangatmu dalam memori bawah sadarku. Dan membawamu dalam imaji mimpiku. Dan kau pun menari riang diantara peluhmu bersama jiwa yang melayari seluruh kebahagiaan ini. Sesekali kau berhenti dan memegang tanganku untuk menikmati sajak yang mengalun itu bersamamu.
Bukan untuk yang pertama kalinya
Kau merobek seluruh hatiku dengan tulus cintamu dan selalu hidupkan sang surya dihatiku. Pagi ini pun setelah lima kali jam berdentang dan embun hadir di ujung pagi. Kau tinggalkan padaku kecupan selamat pagi. Dan masih ku rasa hangatnya sentuhanmu sampai kini.
Memang bukan untuk pertama kali, tapi selalu pertama kali untukku
Label:
SHoRT SToRy
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar