16.58

Untuk Pertama Kali


Bukan untuk yang pertama kalinya

Kau selipkan mawar putih tadi malam disela-sela mimpiku. Aku menangkap harumnya disela-sela lelapku. Kau ucapkan pula dalam desahmu tadi malam I Love You Honey. Aku menangkapnya dalam hatiku.

Bukan untuk yang pertama kalinya

Ku peluk hangatmu dalam memori bawah sadarku. Dan membawamu dalam imaji mimpiku. Dan kau pun menari riang diantara peluhmu bersama jiwa yang melayari seluruh kebahagiaan ini. Sesekali kau berhenti dan memegang tanganku untuk menikmati sajak yang mengalun itu bersamamu.

Bukan untuk yang pertama kalinya

Kau merobek seluruh hatiku dengan tulus cintamu dan selalu hidupkan sang surya dihatiku. Pagi ini pun setelah lima kali jam berdentang dan embun hadir di ujung pagi. Kau tinggalkan padaku kecupan selamat pagi. Dan masih ku rasa hangatnya sentuhanmu sampai kini.

Memang bukan untuk pertama kali, tapi selalu pertama kali untukku

0 komentar:

Untuk Pertama Kali


Bukan untuk yang pertama kalinya

Kau selipkan mawar putih tadi malam disela-sela mimpiku. Aku menangkap harumnya disela-sela lelapku. Kau ucapkan pula dalam desahmu tadi malam I Love You Honey. Aku menangkapnya dalam hatiku.

Bukan untuk yang pertama kalinya

Ku peluk hangatmu dalam memori bawah sadarku. Dan membawamu dalam imaji mimpiku. Dan kau pun menari riang diantara peluhmu bersama jiwa yang melayari seluruh kebahagiaan ini. Sesekali kau berhenti dan memegang tanganku untuk menikmati sajak yang mengalun itu bersamamu.

Bukan untuk yang pertama kalinya

Kau merobek seluruh hatiku dengan tulus cintamu dan selalu hidupkan sang surya dihatiku. Pagi ini pun setelah lima kali jam berdentang dan embun hadir di ujung pagi. Kau tinggalkan padaku kecupan selamat pagi. Dan masih ku rasa hangatnya sentuhanmu sampai kini.

Memang bukan untuk pertama kali, tapi selalu pertama kali untukku

0 komentar: