14.09

Saat Ku Mengingatmu


Saat ku melintasi lorong sepi di kota itu sekejab kuteringat saat itu, kala lonceng di pohon cemara tengah kota telah berdeting tujuh kali di tempat aku berdiri menunggumu. Suasana yang kurasa masih sama saat kau datang dengan sayap putihmu, kemudian kita akan bersenang-senang di atas angkasa sambil menghidupkan bintang sehingga berkelip bagai lampu hiasan yang menerangi kita. Kau tak lupa pula mensyairkan kata-kata yang selalu kutanyakan maknanya. Kau hidupkan malam di atas awan dengan pemandangan sempurna dan aku hanya duduk manis sambil melihatmu membangkitkan semua pesona itu tanpa tau maksudmu.

Genap malam bulan purnama ini baru ku mengerti arti sebenarnya seluruh keajaiban yang kau kiaskan padaku dulu.

Dan bila saat ini, kaulah yang berada tepat ditempat aku berdiri, tepat di tempat aku merangkai kembali kisah itu, mungkinkah akan terbesit rasa yang sama padamu?

Ku harap tidak

0 komentar:

Saat Ku Mengingatmu


Saat ku melintasi lorong sepi di kota itu sekejab kuteringat saat itu, kala lonceng di pohon cemara tengah kota telah berdeting tujuh kali di tempat aku berdiri menunggumu. Suasana yang kurasa masih sama saat kau datang dengan sayap putihmu, kemudian kita akan bersenang-senang di atas angkasa sambil menghidupkan bintang sehingga berkelip bagai lampu hiasan yang menerangi kita. Kau tak lupa pula mensyairkan kata-kata yang selalu kutanyakan maknanya. Kau hidupkan malam di atas awan dengan pemandangan sempurna dan aku hanya duduk manis sambil melihatmu membangkitkan semua pesona itu tanpa tau maksudmu.

Genap malam bulan purnama ini baru ku mengerti arti sebenarnya seluruh keajaiban yang kau kiaskan padaku dulu.

Dan bila saat ini, kaulah yang berada tepat ditempat aku berdiri, tepat di tempat aku merangkai kembali kisah itu, mungkinkah akan terbesit rasa yang sama padamu?

Ku harap tidak

0 komentar: