Impian Yang Teringini
Ku gelitik hatimu dengan cintaku
Kau berikan pijar itu pertanda setuju
Kutelusuri seluruh jiwamu
Dengan sukma yang menggebu
Resah hati tak juga mengubur diri
Tak bisa kembali hanya bisa mengabdi
Pada segumpal rasa yang tak terpenuhi
Dengan sejuta asa yang tersingkir pasti
Maafkan aku saying…
Tak bisa kubohongi hati ini
Tak dapat kutahan lagi gejolak ini
Yang menggebu menginginkanmu
Bersandar hanya padaku
Tetap saja kan ku buka genggaman tanganku
Untuk dapat melihatmu bersinar terang
Dengan dua buah purnama
Yang akan mengantarkanku terbang
Bersama dua buah surya
Aku, kamu dan mereka
Bersama kita rajut impian yang kita tertawakan
Dengan kisah sederhana yang hanya kita yang punya
Impian yang teringini dengan gejolak hasrat
Yang tersimpan rapi
“impianku ada bersamamu…”
Kau berikan pijar itu pertanda setuju
Kutelusuri seluruh jiwamu
Dengan sukma yang menggebu
Resah hati tak juga mengubur diri
Tak bisa kembali hanya bisa mengabdi
Pada segumpal rasa yang tak terpenuhi
Dengan sejuta asa yang tersingkir pasti
Maafkan aku saying…
Tak bisa kubohongi hati ini
Tak dapat kutahan lagi gejolak ini
Yang menggebu menginginkanmu
Bersandar hanya padaku
Tetap saja kan ku buka genggaman tanganku
Untuk dapat melihatmu bersinar terang
Dengan dua buah purnama
Yang akan mengantarkanku terbang
Bersama dua buah surya
Aku, kamu dan mereka
Bersama kita rajut impian yang kita tertawakan
Dengan kisah sederhana yang hanya kita yang punya
Impian yang teringini dengan gejolak hasrat
Yang tersimpan rapi
“impianku ada bersamamu…”
Label: PoeM
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda