17.11

Jangan Menyalahkan Cinta

jika ada sebua bangku sekolah
yang mengajarkan tentang hakikat cinta
maka aku mohon daftarkan aku segera
agar aku bisa mencintai dengan sempurna
tanpa ada irisan-irisan nafsu sela hati

jika cinta diajarkan dengan sebuah mistik
maka aku harus berapa hari untuk melakukan tapa
atau berapa abad bagiku menjalani semedi
agar aku bisa mengupas sebuah cinta
dan menyajikan hidangan cinta bagi yang aku sayangi

jika cinta adalah sesuatu yang suci
ajarkan diriku untuk mengambil kemurniannya
lalu aku balurkan pada tubuhku yang hina
agar nafsu liarku segera sirna tanpa sisa

-----rr_kabalmay wrote :-------------

Kepada Siapa Cinta Bicara

Kepada kau yang pernah mencinta

Kepada kau yang pernah dicinta

Kepada siapa saja yang pernah membawa, menikmati, hanyut, terombang-ambing, terhempas, terdampar dan bahkan larut tak bersisa menyatu dalam Cinta

Kepada bidadari, kepada angin, kepadabulan, kepada matahari, kepada gemintang, kepada awan, kepada hujan, kepadalaut, kepada batu karang, kepada pantai, kepada nyiur, kepada semesta dan alam raya

Kepada peristiwa yang pernah hadir dalam hidupku yang belum sempat kunamai

Kepada yang kucintai, kepada yang mencintaiku, kepada yang mengajariku dan aku belajar makna Cinta darinya

Kepada kalian kutuliskan kata sakti ini

Cinta, Cinta, Cinta dan Cinta….

Datangnya bisa tiba-tiba

Pun dapat tumbuh perlahan

Karena benihnya bersemayam di hatimu

Cinta…

Rumit bila kau memaksa mencintai dengan sedehana

Sederhana bila kau merasa sudah cukup dengannya

Bahagia jika sesuai kehendakmu

Sakit jika tak sejalan dengan yang kau mau

Cinta…

Rasa yang teramat sulit diartikan

Bahagia, ngeri dan nyeri yang tak terperi menyatu membungkusmu

Maka tak perlu bertanya, resapi saja…

Tuturkan, jangan kau umbar

Berikan, jangan mengharap kembali

Cinta…

Sungguh arasnya tak terjangkau

Percintaan dan pernikahan sejatinya hanya upaya untuk menafsirkan

Luas, sempit, dalam, dangkal adalah pemaknaan semu tentangnya

Karena Cinta sudah cukup untuk Cinta

Bila cinta menjelma bahagia, berbalut derita, berbunga kasmaran, membuatmu gila, mencengkerammu, mencekikmu, membekapmu, membelaimu, menggantangmu, mengurapimu bahkan membunuhmu sekalipun…

Maka jangan pernah bertanya, kenapa?

Yogyakarta, 5 Januari 2008

Rofiko Rahayu Kabalmay

Terinspirasi dari kata-kata bijak Imam Ali bin Abi Thalib (semoga Allah memuliakan wajahmu ya Amirul Mukminin).
"Jika kau mencintai sesuatu, cintailah sewajarnya saja karena kau tidak akan pernah tahu kapan kau membencinya, dan jika kau membenci sesuatu, bencilah sewajarnya saja karena kau pun tidak akan pernah tahu kapan cinta itu kembali."


----- Original Message ----
From: Hapsari Wirastuti Susetianingtyas <hapsari.ws@gmail.com>
Sent: Friday, January 4, 2008 11:22:16 AM
Subject: Jangan Menyalahkan Cinta

Cinta adalah suatu perasaan yang indah bagi yang mengalaminya. Cinta bukan sesuatu yang menyakitkan. Tapi cinta itu mengobati jiwa. Bagi sebagian orang cinta hanya dianggap suatu fase kehidupan yang semua orang akan mengalaminya tanpa berfikir mengenai maknanya. Sehingga dalam perjalanannya cinta hanyalah cerita. Bagi sebagian lainnya cinta itu pengorbanan untuk mendapatkannya. Berkorban waktu, berkorban uang bahkan berkorban kebebasan. Hanya berkorban tanpa menentang. Sebagian lainnya menganggap cinta itu adalah perjuangan. Perjuangan untuk mendapatkan hatinya, perjuangan untuk meyakinkan bahwa kitalah yang pantas mendampinginya, bahkan perjuangan untuk menjadikannya pasangan seumur hidup kita.

Cinta seperti apa yang kamu punya?

Cinta itu tidak untuk dinodai, tidak untuk diduakan walau hanya dalam hati semata dan tidak untuk menyakiti diri sendiri. Cinta bukan untuk ditangisi, bukan untuk bersedih dan bukan untuk disesali. Cinta itu bukan kebohongan dan bukan untuk didustai. Cinta itu bukan keterpaksaan. Cinta itu bukan sesuatu yang harus disesali karena cinta itu memilih dan dipilih. Cinta adalah perjuangan untuk menunjukkan kesungguhan dan keikhlasan bukan hanya sekedar menunggu dan menyakiti diri sendiri.

Hmm...Semua yang menjadi pilihan cinta kita, seperti apakah cinta yang kita punyai sekarang, JANGAN pernah MENYALAHKAN mengapa cinta itu terpilih. Cinta terpilih bukan karena SIAPAPUN dan APAPUN. Cinta itu TIDAK untuk MENYAKITI maupun MENDZOLIMI tetapi untuk mendapatkan ridho Allah.

Terinspirasi dari makna kisah plato dan sepotong gandum : Pilihlah cinta dan jangan menengok ke belakang lagi walaupun cinta yang dipilih bukan yang terbaik

--
Regards,
Hapsari Wirastuti Susetianingtyas

0 komentar:

Jangan Menyalahkan Cinta

jika ada sebua bangku sekolah
yang mengajarkan tentang hakikat cinta
maka aku mohon daftarkan aku segera
agar aku bisa mencintai dengan sempurna
tanpa ada irisan-irisan nafsu sela hati

jika cinta diajarkan dengan sebuah mistik
maka aku harus berapa hari untuk melakukan tapa
atau berapa abad bagiku menjalani semedi
agar aku bisa mengupas sebuah cinta
dan menyajikan hidangan cinta bagi yang aku sayangi

jika cinta adalah sesuatu yang suci
ajarkan diriku untuk mengambil kemurniannya
lalu aku balurkan pada tubuhku yang hina
agar nafsu liarku segera sirna tanpa sisa

-----rr_kabalmay wrote :-------------

Kepada Siapa Cinta Bicara

Kepada kau yang pernah mencinta

Kepada kau yang pernah dicinta

Kepada siapa saja yang pernah membawa, menikmati, hanyut, terombang-ambing, terhempas, terdampar dan bahkan larut tak bersisa menyatu dalam Cinta

Kepada bidadari, kepada angin, kepadabulan, kepada matahari, kepada gemintang, kepada awan, kepada hujan, kepadalaut, kepada batu karang, kepada pantai, kepada nyiur, kepada semesta dan alam raya

Kepada peristiwa yang pernah hadir dalam hidupku yang belum sempat kunamai

Kepada yang kucintai, kepada yang mencintaiku, kepada yang mengajariku dan aku belajar makna Cinta darinya

Kepada kalian kutuliskan kata sakti ini

Cinta, Cinta, Cinta dan Cinta….

Datangnya bisa tiba-tiba

Pun dapat tumbuh perlahan

Karena benihnya bersemayam di hatimu

Cinta…

Rumit bila kau memaksa mencintai dengan sedehana

Sederhana bila kau merasa sudah cukup dengannya

Bahagia jika sesuai kehendakmu

Sakit jika tak sejalan dengan yang kau mau

Cinta…

Rasa yang teramat sulit diartikan

Bahagia, ngeri dan nyeri yang tak terperi menyatu membungkusmu

Maka tak perlu bertanya, resapi saja…

Tuturkan, jangan kau umbar

Berikan, jangan mengharap kembali

Cinta…

Sungguh arasnya tak terjangkau

Percintaan dan pernikahan sejatinya hanya upaya untuk menafsirkan

Luas, sempit, dalam, dangkal adalah pemaknaan semu tentangnya

Karena Cinta sudah cukup untuk Cinta

Bila cinta menjelma bahagia, berbalut derita, berbunga kasmaran, membuatmu gila, mencengkerammu, mencekikmu, membekapmu, membelaimu, menggantangmu, mengurapimu bahkan membunuhmu sekalipun…

Maka jangan pernah bertanya, kenapa?

Yogyakarta, 5 Januari 2008

Rofiko Rahayu Kabalmay

Terinspirasi dari kata-kata bijak Imam Ali bin Abi Thalib (semoga Allah memuliakan wajahmu ya Amirul Mukminin).
"Jika kau mencintai sesuatu, cintailah sewajarnya saja karena kau tidak akan pernah tahu kapan kau membencinya, dan jika kau membenci sesuatu, bencilah sewajarnya saja karena kau pun tidak akan pernah tahu kapan cinta itu kembali."


----- Original Message ----
From: Hapsari Wirastuti Susetianingtyas <hapsari.ws@gmail.com>
Sent: Friday, January 4, 2008 11:22:16 AM
Subject: Jangan Menyalahkan Cinta

Cinta adalah suatu perasaan yang indah bagi yang mengalaminya. Cinta bukan sesuatu yang menyakitkan. Tapi cinta itu mengobati jiwa. Bagi sebagian orang cinta hanya dianggap suatu fase kehidupan yang semua orang akan mengalaminya tanpa berfikir mengenai maknanya. Sehingga dalam perjalanannya cinta hanyalah cerita. Bagi sebagian lainnya cinta itu pengorbanan untuk mendapatkannya. Berkorban waktu, berkorban uang bahkan berkorban kebebasan. Hanya berkorban tanpa menentang. Sebagian lainnya menganggap cinta itu adalah perjuangan. Perjuangan untuk mendapatkan hatinya, perjuangan untuk meyakinkan bahwa kitalah yang pantas mendampinginya, bahkan perjuangan untuk menjadikannya pasangan seumur hidup kita.

Cinta seperti apa yang kamu punya?

Cinta itu tidak untuk dinodai, tidak untuk diduakan walau hanya dalam hati semata dan tidak untuk menyakiti diri sendiri. Cinta bukan untuk ditangisi, bukan untuk bersedih dan bukan untuk disesali. Cinta itu bukan kebohongan dan bukan untuk didustai. Cinta itu bukan keterpaksaan. Cinta itu bukan sesuatu yang harus disesali karena cinta itu memilih dan dipilih. Cinta adalah perjuangan untuk menunjukkan kesungguhan dan keikhlasan bukan hanya sekedar menunggu dan menyakiti diri sendiri.

Hmm...Semua yang menjadi pilihan cinta kita, seperti apakah cinta yang kita punyai sekarang, JANGAN pernah MENYALAHKAN mengapa cinta itu terpilih. Cinta terpilih bukan karena SIAPAPUN dan APAPUN. Cinta itu TIDAK untuk MENYAKITI maupun MENDZOLIMI tetapi untuk mendapatkan ridho Allah.

Terinspirasi dari makna kisah plato dan sepotong gandum : Pilihlah cinta dan jangan menengok ke belakang lagi walaupun cinta yang dipilih bukan yang terbaik

--
Regards,
Hapsari Wirastuti Susetianingtyas

0 komentar: