16.37

Ketika Mimpi Dibicarakan


Mimpi... Lima huruf yang nggak sulit diucapkan tapi memiliki makna yang sangat tinggi. Setiap orang pasti punya mimpi. Mimpi adalah imajinasi, semangat, harapan, angan, pemikiran, keinginan, tantangan, tujuan. Siapa yang nggak mau bermimpi maka dia akan hidup tanpa tujuan. Hidup akan hampa tanpa adanya mimpi, sebagaimana jasad tanpa roh. Bagaimana orang itu menentukan mimpi? Hanya dengan melihat, mendengar, merasakan, memikirkan,..mimpi akan pelan-pelan terbentuk. Membulat menjadi tekad untuk mewujudkan. Tidak ada yang mudah untuk menggapai mimpi. Akan banyak hal lalu lalang menghiasi pertaruhan menggapainya. Tapi apakah setiap mimpi akan terwujud? Usaha dan doalah yang menentukannya. Karena mimpi adalah warna dari hidup itu sendiri. Jadi bagaimana kita mengartikan mimpi yang kita miliki?.


Dan inilah salah satu mimpi saya...


Namanya Gunung Semeru. Gunung ini terletak di Malang ke arah selatan dan Lumajang. Gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3676 meter ini sangat menonjol diantara gugusan Pegunungan Tengger-Semeru dan disitulah terdapat Puncak Mahameru. Sebuah puncak teragung, puncak tertiggi tanah jawa. Disebelah barat kita bisa melihat jajaran gunung Panderman, Arjuno-Welirang, Penanggungan. Agak serong keutara sejurus hamparan istana hijau TNBTS, dengan gunung Batok dan Bromo sebagai pusatnya, berada ditengah mengepulkan asap belerangnya. Hingga pandangan kita tertuju pada puncak gunung Pananjakan. Gunung yang dalam cerita rakyat disebut sebagai pakubumi tanah Jawa ini termasuk salah satu gunung paling aktif, hampir tiap hari mengeluarkan asap atau letusan-letusan sporadis yang keluar dari Kawah Jonggring Saloko, terutama dipagi dan sore hari. Tapi kalau cuaca buruk, pastinya tidak akan terlihat.


Untuk pergi ke sana kita harus melewati dulu Ranu Pane dengan ketinggian 2.200 mdpl. Dari sini perjalanan ke Semeru akan ditempuh sejauh 17 KM. Naik turun perbukitan selama sekitar 4 jam, kita akan menemui sebuah hamparan danau yang sangat eksotis, masih alami belum tersentuh dunia modern. Ranu Kumbolo adalah danau bekas kawah gunung semeru. Dengan ketinggian 2.300 mdpl. Tidak jauh dari Ranu Kumbolo kita langsung disuguhi track yang cukup terkenal dan juga terjal sepanjang 100 M, Tanjakan Cinta. Mitosnya siapa yang mampu melewati Tanjakan Cinta tanpa behenti, maka kisah cintanya akan mulus. Turun dari Tanjakan Cinta, sudah menanti hamparan padang rumput yang cukup panjang. Kita bisa memilih rute memutari padang rumput ini dengan jalan menurun atau melewati sepanjang jalan setapak yang mendatar. Dari sini kita mulai lagi pendakian melalui track naik turun yang cukup panjang dan melelakan. Kanan kiri merupakan belantara yang kering, karena pendakian dilakukan pada musim kemarau. Tapi jika musim penghujan hutan belantara ini pasti sangat lebat. Setelah melewati hutan oro-oro ombo, kita akan melewati jalur mendatar lagi yaitu Kali Mati 2.700 mdpl. Setelah itu masuk hutan Arcopodo. Hutan terakhir sebelum puncak Mahameru. Track akan langsung mendaki dengan jalanan yang berdebu. kita akan melewati terjal, berpasir, kering penuh debu. Perjalanan melewati celah-celah, mungkin dulu bekas kaldera. Terdapat area yang cukup datar, sehingga banyak digunakan untuk camp terakhir sebelum pendakian ke puncak. Disini juga terdapat banyak “Nisan” yang bertulisakan nama-nama pendaki yang gugur sebagai Green Ranger Indonesia. Katanya tempat ini sangat indah. (Dari berbagai sumber).


Setelah mendaki dan merayap sejauh 17 KM, sampailah kita dipuncak Mahameru. Dan puncak gunung inilah yang selalu menghiasi anggan-anggan saya.

0 komentar:

Ketika Mimpi Dibicarakan


Mimpi... Lima huruf yang nggak sulit diucapkan tapi memiliki makna yang sangat tinggi. Setiap orang pasti punya mimpi. Mimpi adalah imajinasi, semangat, harapan, angan, pemikiran, keinginan, tantangan, tujuan. Siapa yang nggak mau bermimpi maka dia akan hidup tanpa tujuan. Hidup akan hampa tanpa adanya mimpi, sebagaimana jasad tanpa roh. Bagaimana orang itu menentukan mimpi? Hanya dengan melihat, mendengar, merasakan, memikirkan,..mimpi akan pelan-pelan terbentuk. Membulat menjadi tekad untuk mewujudkan. Tidak ada yang mudah untuk menggapai mimpi. Akan banyak hal lalu lalang menghiasi pertaruhan menggapainya. Tapi apakah setiap mimpi akan terwujud? Usaha dan doalah yang menentukannya. Karena mimpi adalah warna dari hidup itu sendiri. Jadi bagaimana kita mengartikan mimpi yang kita miliki?.


Dan inilah salah satu mimpi saya...


Namanya Gunung Semeru. Gunung ini terletak di Malang ke arah selatan dan Lumajang. Gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3676 meter ini sangat menonjol diantara gugusan Pegunungan Tengger-Semeru dan disitulah terdapat Puncak Mahameru. Sebuah puncak teragung, puncak tertiggi tanah jawa. Disebelah barat kita bisa melihat jajaran gunung Panderman, Arjuno-Welirang, Penanggungan. Agak serong keutara sejurus hamparan istana hijau TNBTS, dengan gunung Batok dan Bromo sebagai pusatnya, berada ditengah mengepulkan asap belerangnya. Hingga pandangan kita tertuju pada puncak gunung Pananjakan. Gunung yang dalam cerita rakyat disebut sebagai pakubumi tanah Jawa ini termasuk salah satu gunung paling aktif, hampir tiap hari mengeluarkan asap atau letusan-letusan sporadis yang keluar dari Kawah Jonggring Saloko, terutama dipagi dan sore hari. Tapi kalau cuaca buruk, pastinya tidak akan terlihat.


Untuk pergi ke sana kita harus melewati dulu Ranu Pane dengan ketinggian 2.200 mdpl. Dari sini perjalanan ke Semeru akan ditempuh sejauh 17 KM. Naik turun perbukitan selama sekitar 4 jam, kita akan menemui sebuah hamparan danau yang sangat eksotis, masih alami belum tersentuh dunia modern. Ranu Kumbolo adalah danau bekas kawah gunung semeru. Dengan ketinggian 2.300 mdpl. Tidak jauh dari Ranu Kumbolo kita langsung disuguhi track yang cukup terkenal dan juga terjal sepanjang 100 M, Tanjakan Cinta. Mitosnya siapa yang mampu melewati Tanjakan Cinta tanpa behenti, maka kisah cintanya akan mulus. Turun dari Tanjakan Cinta, sudah menanti hamparan padang rumput yang cukup panjang. Kita bisa memilih rute memutari padang rumput ini dengan jalan menurun atau melewati sepanjang jalan setapak yang mendatar. Dari sini kita mulai lagi pendakian melalui track naik turun yang cukup panjang dan melelakan. Kanan kiri merupakan belantara yang kering, karena pendakian dilakukan pada musim kemarau. Tapi jika musim penghujan hutan belantara ini pasti sangat lebat. Setelah melewati hutan oro-oro ombo, kita akan melewati jalur mendatar lagi yaitu Kali Mati 2.700 mdpl. Setelah itu masuk hutan Arcopodo. Hutan terakhir sebelum puncak Mahameru. Track akan langsung mendaki dengan jalanan yang berdebu. kita akan melewati terjal, berpasir, kering penuh debu. Perjalanan melewati celah-celah, mungkin dulu bekas kaldera. Terdapat area yang cukup datar, sehingga banyak digunakan untuk camp terakhir sebelum pendakian ke puncak. Disini juga terdapat banyak “Nisan” yang bertulisakan nama-nama pendaki yang gugur sebagai Green Ranger Indonesia. Katanya tempat ini sangat indah. (Dari berbagai sumber).


Setelah mendaki dan merayap sejauh 17 KM, sampailah kita dipuncak Mahameru. Dan puncak gunung inilah yang selalu menghiasi anggan-anggan saya.

0 komentar: