Cempaka merah bergelanyut manja
Menyapa anugrah yang memancari sinar
Hati yang rindu tak ingin diganggu
Menambah kepenatan jiwa yang beku
Kau katakan kau rindu
Tapi kemana arah anginmu kau tuju
Bukan kearah hati yang kutunggu
Tapi berpaling keketerpakasaan itu
Kenapa tidak kau beri bulan semuanya
Kenapa harus kau bagi denganku juga
Tak teringini tetapi selalu ada
Dan untukku,
Tak selalu ada tapi teringini
Entah bagaimana rasa ini terbaca
Karena ku tak tau apa-apa
“Terbaca dengan keanehan…”
SaYa HaNYaLaH SeoRaNG BiDaDaRi YaNG iNGiN MeMBeRi NaPaS PaDa SeTiaP KeHiDuPaN...BuKaN HaNYa SeKeDaR MiSTeRi...TaPi KePaKaN SaYaPKu BeNaR aKaN MeMBaWaMu TeRBaNG LeBiH TiNGGi...
-CeRiTaKu TeNTaNG-
-iMaJiNaSi HiDuP-
-
▼
2007
(42)
-
▼
November
(21)
- Warna Dalam Sejumput Rasa
- Angin Untuk Bidadari
- Ku Tak Ingin Berlari Dari Rasa Yang Harus Ku Batasi
- Karena Ku Tak Tau Apa-Apa
- Impian Yang Teringini
- Adakah Guna Kegilaan Ini
- Permintaan Sederhana
- Tak Ingin Menikmati
- Diseberang Hati
- Tertutup Dengan Waktu
- Bukan Hanya Sekedar Waktu
- Dibatas Asaku
- Sempat Ku Layani Hatimu
- Terdiam
- Ketika Cinta Itu Penyesalan
- Di Batas Senja
- Pertanda Alam
- Mengartikan Dirimu
- Biduk Setengah Hati
- Elegi Dua Hati
- Tentang Kau, Aku Dan Kita
-
▼
November
(21)
-JuST Me-
- HaPSaRi WiRaSTuTi SuSeTiaNiNGTYaS
- SaYa HaNYaLaH SeoRaNG BiDaDaRi YaNG iNGiN MeMBeRi NaPaS PaDa SeTiaP KeHiDuPaN...BuKaN HaNYa SeKeDaR MiSTeRi...TaPi KePaKaN SaYaPKu BeNaR aKaN MeMBaWaMu TeRBaNG LeBiH TiNGGi...
NaPaS BiDaDaRi LoVeR
10.20
Label: PoeM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Karena Ku Tak Tau Apa-Apa
Cempaka merah bergelanyut manja
Menyapa anugrah yang memancari sinar
Hati yang rindu tak ingin diganggu
Menambah kepenatan jiwa yang beku
Kau katakan kau rindu
Tapi kemana arah anginmu kau tuju
Bukan kearah hati yang kutunggu
Tapi berpaling keketerpakasaan itu
Kenapa tidak kau beri bulan semuanya
Kenapa harus kau bagi denganku juga
Tak teringini tetapi selalu ada
Dan untukku,
Tak selalu ada tapi teringini
Entah bagaimana rasa ini terbaca
Karena ku tak tau apa-apa
“Terbaca dengan keanehan…”
Menyapa anugrah yang memancari sinar
Hati yang rindu tak ingin diganggu
Menambah kepenatan jiwa yang beku
Kau katakan kau rindu
Tapi kemana arah anginmu kau tuju
Bukan kearah hati yang kutunggu
Tapi berpaling keketerpakasaan itu
Kenapa tidak kau beri bulan semuanya
Kenapa harus kau bagi denganku juga
Tak teringini tetapi selalu ada
Dan untukku,
Tak selalu ada tapi teringini
Entah bagaimana rasa ini terbaca
Karena ku tak tau apa-apa
“Terbaca dengan keanehan…”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar